LABRADOR, awalnya ditemukan di Semenanjung Labrador yang terletak di negara Kanada, Keberadaannya selain di Kanada juga dapat ditemukan di beberapa belahan dunia, diantaranya di Mexico, Finland, Madagascar, Australia dan Papua (Indonesia).
Cara mengetahui batu Labrador asli memang bukanlah merupakan perihal yang mudah untuk dilakukan, terlebih jenis batu Labrador sendiri diketahui merupakan salah satu jenis batu permata yang langka dan terhitung sulit untuk ditemukan.
Berikut ini ciri-ciri batu Labrador :
1. Efek warna. Batu ini memiliki komposisi warna unik, yaitu dominan warna biru yang mengkilap mirip hologram. Komposisi warna tersebut jika terkena sinar atau cahaya akan membiaskan warna yang indah seperti pelangi pada hologram. Hal tersebut dikarenakan batu labrador memiliki rumus kimia (Ca,Na)(Al,Si)4O8. Karena komposisi tersebut maka batu ini memiliki efek optik “Labradorescence” atau permainan warna. Dengan spektrum dan permainan warna yang menarik maka sering muncul warna kemilau biru, hijau dan warna-warni pelangi. Hal tersebut diakibatkan oleh fenomena difraksi cahaya dari dalam lapisan batu. Selain itu batu ini juga bisa menunjukkan efek “Adularescence”, yaitu cahaya putih kebiru-biruan yang terlihat berasal dari bawah permukaan batu.
2. Motif crack. Memiliki motif seperti retakan (crack) di dalam tekstur batu, karena sekilas terlihat ada retakan pada batu, namun sebenarnya hal tersebut bukanlah retakan asli yang ada pada permukaan batu. Sedangkan motif retakan pada batu biasanya cenderung memiliki warna hitam hingga abu-abu dengan kombinasi warna lain seperti hijau atau kuning.
3. Tingkat Kekerasan. Batu Labrador memiliki tingkat kekerasan 6 - 6,5 skala Mohs, sehingga kekerasannya masih dibawah batu bacan. Batu Labradorite dapat dengan mudah tergores oleh benda keras atau batu permata yang lebih keras darinya, sehingga harus diperhatikan cara penyimpanan dan perawatannya.
Cara merawat batu Labrador
Yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perawatan yaitu, bahwa batu Labrador memiliki tingkat kekerasan sedang (tidak terlalu keras) seperti batu bacan atau permata, berikut langkah-langkahnya :
1. Bilas atau cuci secara periodik 1 (satu) minggu sekali dengan air sabun selama 15 menit, setelah itu bilas dengan air bersih dan lap pakai kain kering. Pastikan batu sudah bersih dari sisa-sisa residu sabun dan kotoran.
2. Hindarkan batu Labrador dari benturan, gesekan dan terjatuh baik pada saat dipakai maupun pada saat penyimpanan. Waktu penyimpanan jangan dicampur dengan batu permata lainnya karena bisa tergores karena gesekkan. Cara terbaik menyimpannya adalah dengan membungkus pakai kain yang lembut atau diletakkan di dalam kotak perhiasan yang berlapis kain.
3. Pada waktu membersihkannya sangat tidak dianjurkan penggunaan air panas, pembersih ultrasonik atau pembersih uap (Steam Cleaner). Karena bisa membuat batu mudah retak.
4. Ketika dipakai diluar ruangan jangan terlalu lama terkena panas sinar matahari, karena bisa mengakibatkan perubahan warna indahnya.
1. Bilas atau cuci secara periodik 1 (satu) minggu sekali dengan air sabun selama 15 menit, setelah itu bilas dengan air bersih dan lap pakai kain kering. Pastikan batu sudah bersih dari sisa-sisa residu sabun dan kotoran.
2. Hindarkan batu Labrador dari benturan, gesekan dan terjatuh baik pada saat dipakai maupun pada saat penyimpanan. Waktu penyimpanan jangan dicampur dengan batu permata lainnya karena bisa tergores karena gesekkan. Cara terbaik menyimpannya adalah dengan membungkus pakai kain yang lembut atau diletakkan di dalam kotak perhiasan yang berlapis kain.
3. Pada waktu membersihkannya sangat tidak dianjurkan penggunaan air panas, pembersih ultrasonik atau pembersih uap (Steam Cleaner). Karena bisa membuat batu mudah retak.
4. Ketika dipakai diluar ruangan jangan terlalu lama terkena panas sinar matahari, karena bisa mengakibatkan perubahan warna indahnya.
Demikian ulasan mengenai ciri-ciri batu Labrador beserta cara untuk melakukan perawatan yang sederhana. Semoga bermanfaat.